Persatuan Pedagang Ungkap Prospek Pasar Rakyat di Era Digital

Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kota Malang Musmulyadi. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kota Malang Musmulyadi. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Persatuan pedagang menyatakan pasar rakyat di Kota Malang, Jawa Timur, masih prospek sebagai penumbuh perekonomian sejalan dengan perkembangan belanja daring.

Dalam konteks ini, pedagang sudah beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan informasi era kekinian.

“Pasar rakyat masih prospek hanya tinggal promosinya yang harus dikembangkan,” tegas Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kota Malang Musmulyadi, Senin (14/10).

Memang belanja online kerap menawarkan harga lebih murah sehingga berdampak menggerus penjualan di pasar rakyat. Akan tapi, aktivitas pasar masih bergerak kondusif dengan daya beli terjaga lantaran para pedagang memiliki segmen sendiri.

Hanya saja, lanjutnya, tantangan pada strategi tepat dalam merawat pelanggan dan meningkatkan pelayanan. Terkait hal itu, kehadiran Pemkot Malang sangatlah dibutuhkan untuk menggenjot promosi.

“Pemkot perlu turun ke pasar karena fasilitas pasar itu milik pemerintah,” katanya.

Ia mengungkapkan ada sejumlah pasar mengalami kerusakan sehingga mendesak butuh perbaikan, yaitu Pasar Blimbing, Pasar Induk Gadang dan Pasar Besar. Sedangkan potensi pedagang di pasar rakyat sebanyak 100 ribu orang.

Di sisi lain, sesuai data BPS tahun 2023 menyebutkan 26 pasar rakyat di Kota Malang terdapat 17.347 unit tempat usaha. Adapun pedagangnya sebanyak 11.327 orang.

Sementara itu, Kepala Diskopindag Kota Malang Dr. Eko Sri Yuliadi, S.Sos, MM menyatakan keberadaan platform belanja online justru meningkatkan penjualan di pasar rakyat karena barangnya tetap beli di pasar.

“Belanja online itu hanya media saja tapi tidak mengubah posisi bahan yang dijual di pasar,” ujar Eko.

Eko menegaskan pedagang di pasar rakyat justru menjadikan belanja daring sebagai strategi digital marketing. Dengan demikian, keberadaan platform digital bukannya menggerus penjualan di pasar rakyat, melainkan sebagai sarana mendongkrak penjualan.

Reporter/Editor: Bagus Suryo