Poltekkes Kemenkes Malang Bekali Mahasiswa Kemampuan Kegawatdaruratan di Lembah Karangduren

Poltekkes Malang
Mahasiswa Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Malang pelatihan menangani masalah kegawatdaruratan. Kegiatan diikuti 171 mahasiswa pada 20-21 Agustus 2024. Foto: Tugusatu/Dok. Poltekkes

Tugusatu.com- Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang, Jawa Timur, membekali mahasiswa keterampilan dasar bagi mahasiswa Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dalam menangani masalah kegawatdaruratan. Sebanyak 171 mahasiswa tingkat pertama mengikuti pelatihan ini.

Sekretaris Jurusan Rekam Medis Poltekkes Kemenkes Malang Ahmad Zani, Rabu (21/8), mengatakan kegiatan berlangsung dua gelombang. Pada hari pertama 74 mahasiswa, selanjutnya 97 mahasiswa. Sebelumnya, kegiatan selalu di kampus. Kali ini, pelatihan sengaja di Lembah Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, pada 20-21 Agustus 2024.

Adapun pemateri dari para ahli di bidangnya, yaitu PMI Kota Batu. Selain itu dua dosen Poltekkes Kemenkes Malang, turut menjadi pemateri, yakni Ketua Program Studi D3 Rekam Medik Tsalits Maulidah Hariez, SST., MMRS dan Ketua Program Studi D3 Anggi Ardhiasti, SKM., MPH.

Di Lembah Karangduren memiliki potensi relawan search and rescue lengkap dengan peralatan kegawatdaruratan dan pertolongan di air. Dengan demikian, kegiatan di tempat ini menghadirkan keluaran secara terprogram selain lokasi yang nyaman dan aman juga mentor berkompeten.

Menurut Zani, kegiatan di Lembah Karangduren ini sangat penting sebagai bekal mahasiswa ketika berada di masyarakat. Sedangkan keterampilan dasar yang vital ialah kemampuan hidup dasar terutama resusitasi jantung paru, juga pertolongan di air.

“Mahasiswa harus siap dan mampu menolong kegawatdaruratan. Sesuai bidangnya, mereka akan kerja di rumah sakit sehingga kompetensi ini diperlukan ketika terjun di masyarakat,” katanya.

Kegiatan rutin ini sudah berlangsung sejak tahun 2021. Setelah menerima keterampilan dasar, peserta akan mendapatkan sertifikat. Sedangkan kemampuan lanjutan nanti di rumah sakit.

“Mahasiswa harus memiliki kompetensi. Saat lulus menerima ijazah juga ada surat keterangan pendamping ijazah menerangkan kemampuan lainnya. Sehingga kemampuan mereka menjadi SDM terampil yang siap kerja,” tuturnya.

Sementara itu, Pengelola Wahana Edukasi Kesehatan dan Keselamatan di Lembah Karangduren, Dr Ganif Djuwadi SST. SPd. M.kes menyatakan wahana ini memang dipersiapkan untuk kegiatan outdoor bidang kesehatan antara lain kegiatan pertolongan gawat darurat prarumah sakit dan keselamatan di air.

Materi keselamatan di air, lanjutnya, mahasiswa bisa belajar olah gerak perahu karet, menolong korban di air sambil menikmati alam bebas di sekitar sungai brantas.

Kegiatan yang dirancang oleh Jurusan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Malang ini sangat menarik karena belajar sambil bermain.

“Tujuannya agar mahasiswa mempunyai bekal untuk bisa menolong keluarga dan masyarakat dalam kondisi darurat,” ujarnya.

Reporter/Editor: Bagus Suryo