Dorong Implementasi ProKlim, DLH Kota Malang Perkuat Pendampingan Kelembagaan Masyarakat

Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya
Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Jawa Timur, memperkuat pendampingan kelembagaan masyarakat untuk mendorong implementasi Program Kampung Iklim (ProKlim). Penguatan ini sebagai upaya akselerasi ProKlim merata di seluruh kelurahan.

“Kami melakukan akselerasi ProKlim sejalan dengan target nasional tercapai 20.000 lokasi terealisasi tahun 2024,” tegas Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya, Rabu (21/8).

Rahman menjelaskan kebijakan dan strategi pelaksanaan adaptasi dan mitigasi dalam ProKlim di Kota Malang terkait program nasional.

Pendampingan ProKlim
DLH Kota Malang memperkuat pendampingan kelembagaan masyarakat untuk mendorong implementasi ProKlim.

Karena itu, DLH mendorong peran aktif warga dan peningkatan kesadaran secara kontinu. Termasuk melakukan penguatan kapasitas terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan gas rumah kaca di tingkat lokal sesuai kondisi wilayah.

Sejauh ini, Rahman bersyukur atas capaian kinerja optimal hingga beroleh penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dalam ajang Festival Lingkungan, Iklim, Kehutanan dan Energi Baru Terbarukan (LIKE) 2 di Jakarta pada Jumat (9/8/2024), Kota Malang menerima anugerah ProKlim Utama dan Pembina ProKlim Nasional.

“Penghargaan ini bentuk akselerasi ProKlim semakin meningkat dan baik,” katanya.

Kendati meraih penghargaan, DLH Kota Malang berkomitmen melakukan percepatan mengingat kini baru mencapai 25% ProKlim sehingga harapannya pada 2025 sudah 100%. Karena itu, lanjutnya, DLH sebagai dinas pengampu akan terus mendampingi Rukun Warga, komunitas dan lembaga dalam program menumbuhkan kesadaran agar masyarakat semakin peduli ProKlim.

“Ini pentingnya menciptakan ekosistem lingkungan yang baik. Tugas bersama mendorong, memicu dan memacu masyarakat memiliki kesadaran ProKlim,” ujarnya.

Tentu, pelaksanaannya sesuai kebijakan Kementerian LHK, yaitu kuantitas, kualitas dan kontinuitas. Sebab, KLHK mengembangkan ProKlim menjadi Program Komunitas untuk Iklim.

“Program pendampingan menjadi perhatian KLHK terkait program ProKlim daerah,” pungkasnya.

Reporter/Editor: Bagus Suryo