Penjabat Wali Kota Malang: Produk Kuliner dan Batik Kota Malang Kian Populer

Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengunjungi stan Pemkot Malang saat ajang Indonesia City Expo (ICE) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (5/6). Foto: Dok. Pemkot Malang
Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengunjungi stan Pemkot Malang saat ajang Indonesia City Expo (ICE) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (5/6). Foto: Dok. Pemkot Malang

Tugusatu.com, MALANG– Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan UMKM berkembang pesat sekaligus membuktikan signifikan naik kelas memiliki pasar yang luas. Hal itu terbukti dari tingginya animo pengunjung di stan Pemkot Malang selama ajang Indonesia City Expo (ICE) di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

“Ini gambaran bahwa UMKM telah berkembang drastis dan memiliki pasar yang luas,” tegas Wahyu Hidayat, Rabu (5/6).

Selama ICE pada Selasa (4/6) sampai Kamis (6/6), pengunjung berbelanja kuliner, kriya dan fesyen. Produk unggulan yang berkualitas menarik minat peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII 2024.

“Kami dari Pemerintah Kota Malang membawa beberapa pelaku UMKM yang memang mempunyai satu keunggulan yang berbeda dari UMKM yang ada di kota/kabupaten lain,” katanya.

Produk kuliner yang laris di antaranya aneka keripik sayur, keripik buah, keripik bakso, soes imoet, tempa tempe dan keripik tempe.

Sedangkan batik menjadi produk fesyen yang paling diminati. Batik berbagai motif terlaris, yaitu motif topeng, tugu malang, teratai dan trembesi.

Alhasil, produk kuliner dan batik membuat Kota Malang semakin populer. Harapannya akan memantik minat wisatawan untuk berkunjung ke Kota Pendidikan.

“Mudah-mudahan dengan Indonesia City Expo di Apeksi 2024 ini bisa memperkenalkan UMKM Kota Malang agar UMKM Kota Malang lebih maju dan naik kelas,” ujarnya.

Satria, pembatik dari Batik Soendari Kota Malang menyatakan ciri khas batik buatan pengrajin menonjolkan motif hasil kreasi motif topeng malangan, tugu malang, trembesi dan bunga teratai. Semua motif itu ikon Kota Malang paling hit.

“Mengikuti Apeksi merupakan pengalaman yang menarik karena banyak dari kota-kota lain yang berkumpul, jadi bisa berbagi ilmu juga,” ucap Satria.

Satria menegaskan selain saling berbagi pengetahuan tentang batik juga memperluas pemasaran.

Selain Batik Soendari, beberapa produk yang dikenalkan ke kancah nasional di antaranya dari UMKM Antique Batik by Febby, Eva Unique Accesories, daster dari Red Tulip. Termasuk berbagai produk kuliner seperti aneka keripik sayur, keripik buah, keripik bakso, soes imoet, tempa tempe dan keripik tempe.

Sumber: Diskominfo Kota Malang

Reporter/Editor: Bagus Suryo