Perekonomian Kota Malang 2023 Tumbuh 6,07%

Kawasan Balai Kota Malang, Jawa Timur, menyatu dengan Alun-Alun Tugu menjadi destinasi pariwisata sejalan dengan kemajuan Kayutangan Heritage. Foto; Dok. Tugusatu.com
Kawasan Balai Kota Malang, Jawa Timur, menyatu dengan Alun-Alun Tugu menjadi destinasi pariwisata sejalan dengan kemajuan Kayutangan Heritage. Foto; Dok. Tugusatu.com

Perekonomian Kota Malang, Jawa Timur, tahun 2023 tumbuh 6,07% dibandingkan tahun 2022 sebesar 6,32%. Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha kendati struktur perekonomian Kota Malang menurut lapangan usaha dan pengeluaran atas dasar harga berlaku tidak menunjukkan perubahan signifikan.

“Sebetulnya seluruh lapangan usaha tumbuh positif,” tegas Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang Umar Sjaifudin, Jumat (1/3).

Meskipun pertumbuhan perekonomian Kota Malang mengalami perlambatan sebesar 0,25% jika dibandingkan tahun 2022, tetapi ini hampir serupa dengan Jatim dan nasional.

Menurut Umar, faktor pendorong pertumbuhan perekonomian ditandai sejumlah peristiwa, yaitu meningkatnya produksi padi sawah 3,69% dan kinerja industri pengolahan dalam fase ekspansi.

Selain itu, akhir pandemi covid-19 mendorong peningkatan mobilitas masyarakat. Imbasnya mendongkrak jumlah penumpang semua moda transportasi. Hal itu seiring momen liburan sekolah, libur hari besar nasional dan masuknya perkuliahan.

“Ini turut menjadi penggerak semua sektor,” katanya.

Sedangkan peningkatan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara menaikkan okupansi hotel dan restoran. Termasuk Pemilu 2024 turut meningkatkan mobilitas masyarakat ditandai dengan Rakernas, Rakerda, Rapimnas dan konsolidasi partai politik di Kota Malang.

“Belanja APBD untuk proyek infrastruktur jalan dan irigasi juga meningkat, sejalan dengan respons kebijakan ekonomi pengendalian inflasi pada Desember 2022 berhasil terkendali sebesar 0,22% di mana dalam beberapa tahun selalu di atas 0,4%,” ucapnya.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Kota Malang pada 2023 tercatat Rp93,053 triliun. Jumlah itu mengalami kenaikan ketimbang 2022 hanya sebesar Rp84,807 triliun. Di sisi lain, PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) mengalami kenaikan semula Rp56,678 triliun pada 2022, menjadi Rp60,119 triliun pada 2023.

Sejauh ini, perekonomian Kota Malang masih didominasi oleh perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor berperan dominan tumbuh sebesar 29,43%. Industri pengolahan menyumbang pertumbuhan 26,88%, konstruksi 12,50% dan jasa pendidikan 7,24%. Keempat lapangan usaha itu menjadi sumber pertumbuhan perekonomian Kota Malang mencapai 76,05%.

“Volume perdagangan tumbuh sejalan meningkatnya transaksi masyarakat. Pendorong industri pengolahan karena tumbuhnya industri pengolahan tembakau, makanan dan minuman. Adapun sektor konstruksi tumbuh karena peningkatan proyek jalan, jembatan dan gorong-gorong di Ki Ageng Gribig,” pungkasnya.