Perajin keripik tempe di Kota Malang, Jawa Timur, menyatakan harga tepung beras dan tepung tapioka dinilai memberatkan di tengah kenaikan harga pangan. Saat ini, harga tepung, beras, minyak goreng dan sejumlah pangan pokok lainnya semakin mahal.
“Harga tepung beras sebelumnya Rp250.000 per 25 kg, sekarang Rp350.000 per 25 kg,” tegas Sentot, perajin keripik tempe di Kampung Sanan, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (28/2).
Ia mengungkapkan, komoditas itu bahan dasar membuat keripik tempe. Harga tepung tapioka pun ikut naik semula Rp78.000 per 10 kg menjadi Rp140.000 per 10 kg. Padahal, ia saban hari membutuhkan 25 kg tepung untuk bahan keripik tempe.
“Kenaikan harga tepung sejak Pilpres 14 Februari. Jadi saya terpaksa menaikkan harga keripik Rp500 per bungkus,” ujarnya.
Kenaikan harga ini cukup memberatkan mengingat daya beli produk UMKM sedang menurun. Kondisi sepi pembeli terutama di daerah wisata di Kota Batu. Kendati situasi berat, ia berusaha bertahan.
Sementara itu, pedagang beras di Pasar Bunulrejo Kota Malang, Supriyono mengatakan kendati mulai ada kecenderungan harga beras menurun, tetapi masih di atas harga eceran tertinggi (HET). Ia kulakan beras lahap medium kemasan 5 kg pada distributor Rp74.000. Selanjutnya, pedagang menjual ke konsumen Rp76.000. Sedangkan harga kulakan beras mentari Rp74.750 kemasan 5 kg, dijual Rp77.000.
Soal minyakkita, lanjutnya, distributor sudah tidak mengirim minyak goreng tersebut dalam beberapa hari ini. Kalau pun ada, itu sisa stok di pedagang dijual Rp36.000 per liter dari harga kulakan Rp35.200 per 2 liter. Padahal, HET minyak goreng itu Rp14.000 per liter.
Saat ini, harga minyak goreng kemasan lainnya mengalami kenaikan semula pedagang kulakan Rp163.000 per karton, lalu naik Rp165.000 per karton. Harganya sudah menyentuh Rp175.000 sampai Rp180.00p per karton.
Demikian juga harga daging ayam dijal Rp36.000 per kg dari sebelumnya Rp34.000 per kg.
“Harga setiap hari fluktuasi, tapi daging tetap tersedia,” tutur Ibu Suciana, pedagang di Pasar Bunulrejo.