Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang, Jawa Timur, Rinawati menyatakan organisasi masyarakat (ormas) yang aktif sebanyak 148, adapun 164 ormas tidak aktif.
Karena itu, Bakesbangpol melakukan pemberdayaan dan pengawasan ormas 2024. Spirit yang diusung ialah peran strategis ormas dalam pembangunan. Kegiatan selama dua hari diikuti seluruh ormas pada Rabu (21/2) dan Kamis (22/2).
“Itu yang terdaftar. Kegiatan ini merupakan pembinaan. Yang tidak aktif belum melakukan pembaruan, diinfokan ke Kemendagri. Kami siap membantu, kita yang menginput secara sistem,” tutur Rinawati.
Sesuai data Bakesbangpol, ormas yang terdaftar tapi tidak aktif atau SKT mati sebanyak 164 ormas. Dari data tersebut yang tercatat di AHU, yaitu bidang sosial 62 ormas, bidang budaya 15 ormas, bidang agama 29 ormas, bidang hukum 6 ormas, bidang lingkungan hidup 2 ormas, bidang pendidikan 9 ormas dan bidang kesehatan 1 ormas.
Sedangkan yang tercatat SKT, yaitu bidang sosial 8 ormas, bidang keagamaan 4 ormas, bidang budaya 3 ormas, bidang lingkungan hidup 4 ormas, bidang pendidikan 2 ormas dan bidang hukum 3 ormas.
“Ormas turut berkontribusi dalam pembangunan. Semestinya aktif berpartisipasi menggerakkan pembangunan. Kita mendorong dan memfasilitasi, bukan dalam arti membiayai. Ormas berdiri sifatnya suka rela. Kita mendorong mengaktifkan. Jangan hanya membentuk lalu tidak aktif,” ucapnya.
Sesuai aturan, tujuan ormas mulia berpartisipasi dalam pembangunan. Dalam konteks ini, Bakesbangpol memfasilitasi pemberdayaan ormas. Selanjutnya, pelaksanaan program ormas sesuai bidang masing-masing bisa berkolaborasi dan sinergi dengan organisasi perangkat daerah yang lain. Sehingga bersama Pemkot bisa mewujudkan pembangunan di Kota Malang.
“Sinergi dan kolaborasi program bisa saling mengait dalam pembangunan,” pungkasnya.(Gus/N-1)
ISSN 3063-2145