Tugusatu.com- Kemajuan ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang, Jawa Timur, signifikan mendongkrak penyerapan tenaga kerja berimbas menumbuhkan perekonomian.
“Disporapar terus membuat terobosan melalui pembinaan dan pengembangan menjangkau pelaku ekraf yang mayoritas usia muda,” tegas Sekretaris Daerah Kota Malang Erik Setyo Santoso usai bimbingan teknis tematik temu insan kreatif content creator untuk membangun bisnis digital era smart society 5.0, Kamis (3/10).
Saat ini, ekraf menjadi kebutuhan era kekinian yang tidak terbendung sejalan kemajuan teknologi dan informasi. Karena itu, semua pihak termasuk pelaku ekraf dan UMKM dituntut beradaptasi.
“Namun, para konten kreator harus tetap memiliki nilai edukasi, mengedepankan ideologi bangsa dan negara, serta lokal wisdom,” katanya.
Erik menekankan pembekalan penting bagi pelaku ekraf agar mereka memiliki keahlian dan keterampilan yang memadai. Pembinaan berkelanjutan terus diperkuat melalui kebijakan sehingga pelaku ekraf terus meningkat. Berbagai upaya itu dengan memperluas ruang untuk media berkarya bertujuan menyerap lapangan kerja.
Dengan tersedianya Coworking space atau tempat kerja bersama akan memudahkan perusahaan rintisan dalam mengembangkan jaringan dan saling berkolaborasi.
Dalam konteks ini, Pemkot Malang hadir memberikan dukungan dengan membangun ekosistem ekraf, salah satunya di Malang Creative Center (MCC). Sebanyak 17 subsektor ekraf berkembang pesat, yaitu arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, film animasi video, fotografi, kriya, kuliner, musik, fesyen, aplikasi, pengembangan gim, penerbitan, periklanan, televisi dan radio, seni pertunjukan, serta seni rupa.
Sejauh ini kemajuan industri ekraf berkembang pesat di Kota Malang terdapat 186 startup dan studio, 10 major startup dengan angka valuasi lebih dari Rp2 miliar per tahunnya. Para pelaku ekraf itu tersebar di lebih dari 22 komunitas digital, 25 coworking space dan 21 kampus berbasis teknologi informasi.
“Peluang besar ini menekan angka pengangguran, menumbuhkan ekonomi dan mendongkrak perkembangan kota,” ujar Erik.
Bahkan, ekraf berkontribusi mendongkrak PDRB dengan kinerja meningkat Rp9,7 triliun dari total Rp93,05 triliun pada 2023. Dengan demikian, ekraf signifikan menjadi andalan sehingga menumbuhkan perekonomian Kota Malang pada 2023 sebesar 6,02%, adapun pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 6,32%.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi mengungkapkan ekraf menyumbang 24%-26% dari total PDRB Kota Malang. Kemajuan ekraf signifikan karena memiliki Multiplier effect atau efek berganda begitu besar dan daya tahan paling kuat terbukti selama masa pandemi.
Dampak dari kemajuan ekraf kini telah menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Malang dari 7,66% menjadi 6,80% pada 2023. Termasuk turut menurunkan angka kemiskinan di Kota Malang menjadi 3,91% pada Agustus 2024 dari semula 4,26%.
Menurut Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin, angka kemiskinan di Kota Malang ini yang terendah dalam 10 tahun terakhir.
Reporter/Editor: Bagus Suryo