Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang, Jawa Timur, gencar melakukan stabilisasi harga beras sekaligus menjaga pasokan pangan pokok. Kali ini, operasi pasar di warung tekan inflasi mbois ilakes Pasar Blimbing setelah sebelumnya pasar murah di lima kecamatan.
“Stabilisasi harga beras dan pangan pokok diupayakan sampai Lebaran,” tegas Kepala Diskoperindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi, Jumat (1/3).
Operasi pasar ini, lanjutnya, berlangsung selama tiga hari. Warung tekan inflasi mbois ilakes di Pasar Blimbing menjual 10 ton beras SPHP, 5 ton gula dan 1 ton minyak goreng. Harganya pun lebih murah ketimbang harga pasar.
Beras SPHP kemasan 5 kg dijual Rp52.000. sedangkan harga pasar Rp54.500. Adapun gula dijual Rp16.300 per kg dan minyak goreng kemasan Rp18.000 per liter.
“Pemerintah hadir untuk stabilisasi harga beras dan menjaga suplai pasokan pangan sesuai perintah Pak Penjabat Wali Kota Malang,” katanya.
Dalam waktu dekat ini, menyusul operasi pasar serupa di Pasar Dinoyo dan Pasar Besar Malang.
“Animo pembeli cukup tinggi, warung dibuka langsung banyak pembeli, jam 10.00 WIB habis,” tuturnya.
Keberadaan warung itu membantu warga di tengah gejolak harga beras. Sebab, harga beras medium di tingkat distributor mencapai Rp14.800 per kg. Harga itu melampaui harga eceran tertinggi (HET) beras premium sesuai ketentuan Rp13.900 per kg.
Sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 tahun 2023, HET beras medium Rp10.900 per kg dan beras premium Rp13.900 per kg.
Pedagang beras di Pasar Bunulrejo Kota Malang, Supriyono mengatakan kulakan beras lahap medium kemasan 5 kg pada distributor Rp74.000. Selanjutnya, pedagang menjual ke konsumen Rp76.000. Sedangkan harga kulakan beras mentari Rp74.750 kemasan 5 kg, dijual Rp77.000.
ISSN 3063-2145