Teknologi INDEV Buatan Universitas Brawijaya Deteksi Dini Mutu Buah dan Sayur

Prof Sandra Malin Sutan, Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Pengolahan Pangan dan Pascapanen Universitas Brawijaya. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Prof Sandra Malin Sutan, Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Pengolahan Pangan dan Pascapanen Universitas Brawijaya. Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Guru Besar Bidang Ilmu Teknik Pengolahan Pangan dan Pascapanen Universitas Brawijaya membuat inovasi sistem mutu dan keamanan pangan.

“Sistem ini intelligence nondestruktif evaluation (INDEV) yang mampu mendeteksi dan memprediksi kerusakan serta kandungan pangan tanpa merusak sampel,” tegas Prof Sandra Malin Sutan, Kamis (19/12).

Ia menjelaskan teknologi ini lebih praktis, efisien, akurat, dan efektif lantaran pengguna tanpa perlu mengirim sampel ke laboratorium.

Umumnya, evaluasi mutu buah atau sayur kerap dengan metode destruktif dengan cara mengupas atau mengiris. Sedangkan analisis mutu pangan biasanya mengirim sampel lebih dulu untuk selanjutnya uji laboratorium. Hal itu meningkatkan risiko distribusi produk dengan kualitas tidak konsisten.

Dengan hadirnya teknologi INDEV, pengguna bisa cepat mengetahui mutu dan keamanan hasil pertanian beserta memastikan keamanan pangan saat itu juga. Sebab, teknologi ini menyatu dalam perangkat telepon pintar menggabungkan kecerdasan buatan, citra digital dan spektroskop inframerah dekat.

Hanya dengan mendekatkan sensor telepon seluler pada produk langsung bisa mengetahui kualitas sekaligus memastikan asli atau palsu.

Ia menjelaskan teknologi ini menganalisis secara akurat selain produk pangan juga produk perkebunan. Bagi petani dan kalangan industri, INDEV sangat diperlukan sebagai solusi mendukung pemantauan kualitas secara konsisten dan waktu nyata.

Keunggulan teknologi ini mampu mengukur berbagai parameter secara simultan sebelum panen dan setelah panen lengkap dengan efisiensi proses.

Kedepan, ia akan mengembangkan teknologi deteksi dini kualitas berbagai produk, termasuk mengecek keaslian minyak goreng, ayam tiren, dan ikan yang di jual di pasar.

“Deteksi migor asli dan palsu sekarang sedang digarap. Termasuk kandungan vitamin dalam berbagai produk buah dan sayur, termasuk pupuk,” pungkasnya.

Penulis: Bagus Suryo