Tugusatu.com- Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menyatakan Hari Santri 2024 menjadi momentum memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk melanjutkan pembangunan. Karena itu, diperlukan santri yang memiliki intelektual tinggi dan berkomitmen dalam pembangunan.
“Pesan kepada para santri tetap berkolaborasi dengan pemerintah daerah, para santri berjuang di era zamannya dalam rangka pembangunan di Kota Malang,” tegas Iwan Kurniawan, Selasa (22/10).
Iwan menjelaskan Pemkot Malang membutuhkan para santri sehingga mereka berkontribusi dalam pembangunan.
“Kami butuh para santri yang punya intelektual tinggi. Kami butuh para santri yang punya komitmen membangun Kota Malang dengan baik,” katanya.
Pada kesempatan itu, Iwan memimpin Apel Hari Santri 2024 di Balai Kota Malang untuk selanjutnya menyambangi gelaran halal market day usaha pariwisata di Jalan Gajah Mada Kota Malang.
Saat mengunjungi stan atau tempat pameran produk, Iwan berdialog dengan pelaku UMKM makanan dan minuman sekaligus menyampaikan betapa pentingnya memiliki sertifikat halal.
Menurut Iwan, sertifikat halal ini penting dan strategis untuk menjamin kesehatan dan keamanan bagi masyarakat.
“Ini menjamin kenyamanan orang tua kepada anak-anaknya, dan pemerintah daerah kepada masyarakatnya, menjamin keamanan bahwa produk itu sehat sehingga tidak diragukan kelayakannya,” tuturnya.
Selain itu, momentum Hari Santri menjadi bagian penting memperkuat komitmen memajukan usaha UMKM naik kelas, yakni usaha mikro menjadi usaha kecil.
Dalam hal ini, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang mendatangkan lembaga sertifikasi halal bekerja sama dengan Kementerian Agama.
“Pameran ini berusaha mendorong pelaku usaha yang sudah memiliki nomor induk berusaha bisa konsultasi sehingga nantinya berproses mengurus syarat sertifikasi halal,” kata Kadisporapar Kota Malang Baihaqi.
Begitu juga Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang terus memperkuat UMKM naik kelas. Tahun ini ditargetkan terealisasi 100 UMKM naik kelas.
“Upaya menaikkan kelas UMKM, modalnya harus dari Rp1 miliar menjadi Rp5 miliar. Selanjutnya support, pembinaan, pengembangan dan dukungan berupa barang dan lembaga keuangan,” ujar Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi.
Langkah berikutnya mengajak UMKM dalam pameran, termasuk business matching mempertemukan produsen dan konsumen. Paling inti, lanjutnya, meningkatkan omset produksi, pendapatan dan sumber daya manusia.
Reporter/Editor: Bagus Suryo