Tugusatu.com- Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, menyatakan belanja daring memperkuat keberadaan pasar rakyat karena kebanyakan pedagang sudah melek teknologi.
“Belanja online itu menjadi bagian strategi digital marketing. Belanja online digunakan masyarakat yang bahan bakunya dibeli di pasar. Ini bukan menggerus penjualan di pasar tapi kita sinergi dan kolaborasi,” tegas Kepala Diskopindag Kota Malang Dr. Eko Sri Yuliadi, S.Sos, MM, Senin (14/10).
Eko menjelaskan keberadaan platform belanja online yang oleh masyarakat disebut sebagai marketplace sangat penting di era kemajuan teknologi dan informasi.
Saat ini, lanjutnya, para pedagang di pasar rakyat sudah banyak yang menggunakan media sosial untuk menghubungkan pembeli dan penjual. Termasuk sebagai sarana promosi.
Bahkan, transaksi sudah berbasis QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard. Pembayaran nontunai itu sebagai layanan yang kian memudahkan masyarakat.
Kini, Diskopindag Kota Malang sudah mendeteksi banyak generasi muda mulai mengembangkan usaha di pasar rakyat. Mereka umumnya demen menggunakan pembayaran nontunai.
Pasar yang menjadi tempat nongkrong anak muda berada di Pasar Tawangmangu, Pasar Oro-Oro Dowo dan Pasar Klojen.
“Belanja online itu hanya media saja tapi tidak mengubah posisi bahan yang dijual di pasar,” katanya.
Menurut Eko, para pedagang di pasar rakyat menjadikan belanja daring sebagai strategi digital marketing sehingga berimbas mendongkrak penjualan.
Sesuai catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, jumlah pedagang dan tempat usaha di 26 pasar pada 2023 meningkat ketimbang 2021.
Pada 2023, terdapat 17.347 unit tempat usaha dan 11.327 pedagang. Adapun tahun 2021, ada 17.071 tempat usaha dengan 10.904 pedagang.
Sementara itu, Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kota Malang Musmulyadi menyatakan prospek pasar rakyat sebagai penumbuh perekonomian. Hanya saja, perlu strategi promosi yang lebih gencar.
Karena itu, Pemkot Malang diminta hadir di pasar guna membantu perbaikan fasilitas untuk pelayanan.
“Pemkot Malang perlu turun ke pasar karena fasilitas pasar itu milik pemerintah,” ujarnya.
Musmulyadi mengungkapkan ada sejumlah pasar mengalami kerusakan sehingga mendesak butuh perbaikan, yaitu Pasar Blimbing, Pasar Induk Gadang dan Pasar Besar.
Reporter/Editor: Bagus Suryo