Bangun Kota Malang, Dibutuhkan Pemimpin Selesai Dengan Dirinya Sendiri  

Cawali Malang, M. Anton (Abah Anton) (kiri), bersama Cawawali, Dimyati Ayatulloh, pada Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H bersama Abadi dan PC Fatayat NU Kota Malang di Malang, Minggu (6/10/2024). Tugusatu/N-1
Cawali Malang, M. Anton (Abah Anton) (kiri), bersama Cawawali, Dimyati Ayatulloh, pada Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H bersama Abadi dan PC Fatayat NU Kota Malang di Malang, Minggu (6/10/2024). Tugusatu/N-1

Tugusatu.com, MALANG—Dibutuhkan pemimpin yang selesai dengan dirinya sendiri sehingga bisa fokus dan konsentrasi  dalam membangun Kota Malang 2024-2029.

Cawali Malang, M. Anton (Abah Anton), mengatakan dirinya dan wakilnya merupakan pemimpin yang sudah memenuhi kriteria sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.

“Motivasi saya sebagai cawali bukan untuk mencari pekerjaan, bahkan gaji saya tidak saya ambil,” ujarnya dalam Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H bersama Abadi dan PC Fatayat NU Kota Malang di Malang, Minggu (6/10/2024).

Selain itu, kata dia, sosok pemimpin haruslah parsipatoris, yakni mengajak rakyat bersama membangun Kota Malang. Karena itulah, pemimpin harus sering melakukan turun ke bawah (turba).

Abah Anton, dirinya sudah terbukti sebagai pemimpin yang parsipatoris yang terbukti saat memimpin sebagai Wali Kota Malang periode 2013-2018. Selama memimpin Kota Malang, dirinya menyerap, mendengar, dan melaksanakan aspirasi masyarakat yang saat turba.

Karena itulah, dirinya mengklaim, sebagai pemimpin yang pro-wong cilik, pemimpin yang mendengar asprasi rakyat.

Contoh kebijakan yang telah dia lakujkan, memberikan gaji untuk guru ngajui, marbot. Gaji RT-RW juga dia naikkan.

Karena itu pula, dirinya dipercaya ulama untuk maju sebagai cawali. “Jadi kalau dipercaya ulama, pasti orang baik. Jangan percaya informasi di luar yang menjelek-jelekkan saya,” ujarnya.

Dia juga berjanji akan meningkatkan ekonomi umat dengan mensinergikan prograp-program yang telah direncanakan ormas keagamaan, seperti NU, dengan program Pemkot Malang dalam membangun ekonomi umat.

Cawawali Dimyati Ayatulloh, menegaskan dirinya bersedia menjadi calon wakil wali kota karena meyakini Abah Anton merupakan sosok pemimpin yang baik.

Abah Anton pula yang meyakinkan dirinya bahwa kapasitasnya yang biasa mengurus dan mengetahyui seluk beluk memperoleh dana CSR cocok sebagai Wawali Malang mendampingi Anton.

Dia meyakinkan, jika Abah Anton dan dirinya terpilih sebagai sebagai Wali Kota-Wakil Wali Kota Malang periode 2024-2029, maka akan menarik dana-dana CSR dari dalam negeri dan internasional untuk mendukung pembangunan kota.

Dengan begitu, maka pembangunan Kota Malang bisa diakselerasi karena tidak melulu bergantung dana APBD dan APBN, melainkan banyak pula yang diperoleh dari dana CSR.

 

Editor/Reporter: N-1