Dishub Kota Malang Cari Solusi Kemacetan di Jalan Bandung

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang R. Widjaja Saleh Putra. Tugusatu/Bagus Suryo
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang R. Widjaja Saleh Putra. Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com, MALANG– Dinas Perhubungan Kota Malang masih mencari cara mengurai kemacetan di Jalan Bandung. Kepadatan kendaraan di kawasan itu terjadi saat jam masuk dan pulang sekolah.

“Kebutuhan di Jalan Bandung pada prinsipnya dulu ada rekomendasi dibuatkan jembatan penyeberangan orang atau jalan bawah tanah (underpass),” tegas Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang R. Widjaja Saleh Putra, kemarin.

Saat ini Dishub sedang membuat kajian dengan menghitung secara teknis infrastruktur jembatan penyeberangan. Kajian itu dengan membandingkan panjang dan lebar jalan Ahmad Yani dengan Jalan Bandung. Prosesnya melibatkan Forum Lalu Lintas dan Dinas Lingkungan Hidup. Sebab, di Jalan Bandung ada pepohonan dan median khusus taman.

“Ini ada perhitungan khusus dan teknis bersama DLH,” katanya.

Di sisi lain, DPRD Kota Malang memberikan masukan guna mengurai kemacetan yang selama ini menjadi perhatian publik di Malang.

Wakil Ketua DPRD Kota Malang Asmualik menyatakan kebijakan mengatur sistem pendidikan diperlukan karena sekolahan dekat rumah siswa itu yang terbaik bagi anak.

Dengan begitu, orang tua tak perlu mengantar dan menjemput anak saat berangkat dan pulang sekolah. Hal ini bakal berimbas mengurangi kepadatan kendaraan di jalan.

“Solusinya, pemerintah harus melakukan standardisasi sekolahan negeri dan swasta yang baik dan biaya terjangkau. Tujuannya orang tua tidak perlu memilih sekolahan untuk anak yang jauh dari rumah sehingga traffic lalu lintas bisa terkurangi,” ujarnya.

Selanjutnya pembaruan transportasi massal. Termasuk pelebaran jalan khususnya di persimpangan jalan. Bahkan, subsidi transportasi diperlukan untuk sopir angkot sebagai bagian dari pelayanan agar pengemudi tidak ngetem terlalu lama di satu titik yang dampaknya membuat macet.

Masyarakat pun disadarkan untuk mengutamakan penggunaan angkutan umum ketimbang kendaraan pribadi.

Penulis/Editor: Bagus Suryo