Gugur Gunung Bersihkan Sungai Sambut Festival Kali Brantas #3 di Kota Malang

Petugas pramu kebersihan DLH Kota Malang bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar Sungai Brantas di Kampung Warna Warni, Minggu (21/7). Foto: Dok. Pokdarwis Kota Malang
Petugas pramu kebersihan DLH Kota Malang bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar Sungai Brantas di Kampung Warna Warni, Minggu (21/7). Foto: Dok. Pokdarwis Kota Malang

Tugusatu.com, MALANG– Gotong royong membersihkan sampah di Sungai Brantas menandai dimulainya Festival Kali Brantas #3 tahun 2024. Masyarakat membangun kesadaran menjelang Hari Sungai Nasional yang diperingati setiap 27 Juli.

“Kerja bakti rijik-rijik (bersih-bersih) Kali Brantas ini mengajak semua warga di bantaran kali untuk peduli menjaga sungai agar bersih dari sampah,” tegas Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang Isa Wahyudi akrab disapa Ki Demang.

Ki Demang sebagai penggagas Festival Kali Brantas menyatakan gugur gunung membersihkan Kali Brantas sejak Sabtu (20/7) dan Minggu (21/7) terwujud karena sinergi dan kolaborasi berbagai pihak.

Dalam hal ini, spirit merawat sungai untuk pelestarian lingkungan menjadi keutamaan. Karena itu, pemangku kepentingan di Kota Malang dan Kota Batu saling memberikan dukungan. Selain pegiat lingkungan dan pegiat kampung tematik, para pramu kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang turut ambil bagian.

Mereka membersihkan lingkungan sekitar Sungai Brantas bersama petugas BPBD, Perum Jasa Tirta 1 Malang, Tim SAR 7 Lung, Sabers Pungli, Pemuda Pancasila, mahasiswa dan warga.

Setidaknya 20 kelurahan di Kota Malang berperan aktif dalam upaya merawat kali, di antaranya Tlogomas, Tunggulwulung, Dinoyo, Jatimulyo, Ketawanggede, Penanggungan, Samaan, Oro Oro Dowo, Klojen, Kauman, Kidul Dalem, Kesatrian, Jodipan, Polehan, Kota Lama, Mergosono, Gadang, Kebonsari, Bumiayu, Arjowinangun.

“Ini cara kami membangun kesadaran masyarakat tentang kelestarian lingkungan,” katanya.

Ki Demang menegaskan kelestarian lingkungan bantaran sungai yang terjaga akan menjadi ruang publik yang aman. Bila demikian, berbagai aktivitas terasa nyaman untuk pariwisata dan berkesenian.

Sedangkan Festival Kali Brantas ke-3 kali ini di ikuti 2 desa wisata Kota Batu, yaitu Desa Sumber Brantas dan Desa Pendem. Selain itu ada 7 kampung tematik Kota Malang, yaitu Kampung Keramik Dinoyo, Kampung Gerabah Penanggungan, Kampung Putih Klojen, Kampung Biru Arema Kidul Dalem, Kampung Tridi Kesatrian, Kampung Warna Warni Jodipan dan Kampung Lampion Jodipan.

“Festival Kali Brantas ini digelar tiap Sabtu dan Minggu selama 3 minggu berturut turut di bulan Juli ini,” terangnya.

Berkah sungai

Pengawas Petugas Kebersihan DLH Kota Malang Edy Purwanto mengapresiasi gerakan resik kali.

“RT dan RW bisa mengajukan untuk bersih sungai melalui kelurahan sehingga DLH nanti segera menindaklanjuti,” ujarnya.

Menurut Ketua Pokdarwis Kampung Wisata Keramik Dinoyo, Syamsul Arifin, merawat Sungai Brantas sudah menjadi tradisi.

“Dari sungai Brantas ini kita belajar bahwa titik peradaban, pusat kehidupan, sumber mata pencarian di sini berasal,” tuturnya.

Bahkan, Sungai Brantas telah memberikan berkah bagi masyarakat. Sungai itu melintasi 12 desa/kelurahan di Kota Batu dan 20 kelurahan di Kota Malang.

“Alam telah memberi kita hidup, karenanya kita wajib melestarikan tradisi-tradisi masyarakat pinggir Kali Brantas,” imbuhnya

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu Arief As Sidiq menyatakan akan menggerakkan desa-desa untuk membersihkan lingkungan di daerah aliran Sungai Brantas. Tujuannya selain penunjang wisata juga untuk kegiatan seni, budaya dan pengembangan UMKM.

Reporter/Editor: Bagus Suryo

Sumber: Forkom Pokdarwis Kota Malang