Suka Duka Pejuang Kebersihan di Kota Pendidikan

Mukhamad Amin, petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang saat Cangkrukan bareng di Alun-Alun Merdeka, Kamis (18/7). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Mukhamad Amin, petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang saat Cangkrukan bareng di Alun-Alun Merdeka, Kamis (18/7). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com, MALANG– Pagi itu, Mukhamad Amin begitu semringah. Betapa tidak, petugas kebersihan Dinas Lingkungan hidup (DLH), Kota Malang, itu berkumpul bersama rekan kerja sesama pejuang kebersihan di pelataran Alun-Alun Merdeka Malang, Kamis (18/7).

Mereka duduk sejajar untuk sarapan dan menyeruput wedang kopi bersama Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Sekda Erik Setyo Santoso dan Kepala DLH Noer Rahman Wijaya.

Amin bersama 10 petugas sejak subuh sudah menunaikan tugas menyapu jalan di wilayah enam, yakni Jalan Ijen, Jalan Kawi Atas, Jalan Kawi Bawah, Jalan Semeru dan Jalan Simpang Balapan. Biasanya, Amin bekerja sampai sore hari. Bila Senin, menyapu jalan bisa sampai malam.

Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang saat mengikuti Cangkrukan bareng di Alun-Alun Merdeka, Kamis (28/7).
Petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang saat mengikuti Cangkrukan bareng di Alun-Alun Merdeka, Kamis (28/7).

Hari ini, setelah kerjaan kelar, mereka bergegas menuju Alun-Alun Merdeka untuk ambil bagian dalam kebersamaan Cangkrukan bareng seluruh petugas kebersihan di Kota Malang.

Saat itu, para petugas kebersihan bersemangat lantaran mendapat kesempatan bertemu langsung Pj Wali Kota Malang untuk menyampaikan unek-unek. Bagi mereka, momen ini menjadi pertanda bakal ada perubahan.

“Harapan saya, bayaran ada perubahan, uang makan ditambah,” tegas Amin yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) Golongan 2.

Selanjutnya, Amin yang tiga tahun lagi pensiun minta tim petugas kebersihan ditambah. Sebab, tantangan tugas kian membentang karena Kota Malang berjuluk Kota pendidikan tumbuh menjadi destinasi pariwisata yang mendunia.

Tambahan personel akan membuat pekerjaan semakin cepat, apalagi dalam waktu dekat ini ada satu personel memasuki masa pensiun.

“Idealnya, bila ada personel pensiun, harus langsung ada pengganti,” katanya.

Kendati demikian, Amin mengaku akan tetap bersemangat dan ikhlas dalam melaksanakan kewajiban. Sebab, pekerjaan sebagai petugas kebersihan merupakan garda terdepan dalam pelayanan publik.

“Suka duka menjalani pekerjaan ini ketika musim hujan,” tandasnya.

Biarpun badan basah kuyup diguyur hujan, seorang petugas kebersihan tetap harus melaksanakan tanggung jawab untuk memastikan lingkungan yang bersih.

“Dulu ada lemburan pada Sabtu-Minggu, sekarang tidak ada,” tutur Amin yang menggeluti pekerjaan menyapu jalan protokol dan taman kota sejak 1986.

Pada kesempatan itu, Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memastikan kesejahteraan para petugas kebersihan.

Dalam konteks ini, Wahyu segera memenuhi permintaan mereka terkait layanan BPJS, beasiswa untuk anak-anak berprestasi petugas kebersihan dan kemudahan sekolah di tahun ajaran baru.

Untuk itu, Wahyu minta Dinas Lingkungan Hidup menginventarisasi seluruh permintaan petugas kebersihan agar segera ditindaklanjuti.

“Yang urgen terkait sarpras, kendaraan roda tiga, pakaian kerja, kesejahteraan dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” pungkasnya.

Reporter/Editor: Bagus Suryo