Pj Wali Kota Malang Berhasil Jaga Inflasi Beroleh Apresiasi Kemendagri

Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersama TPID memantau perkembangan harga di pasar dan supermarket. Foto: Dok. Prokompim Kota Malang
Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat bersama TPID memantau perkembangan harga di pasar dan supermarket. Foto: Dok. Prokompim Kota Malang

Tugusatu.com, MALANG– Penjabat (Pj) Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan inflasi selama ini terjaga dan terkendali. Hal itu berkat sinergi dan kolaborasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Alhasil, kinerja pengendalian inflasi beroleh apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Tim evaluator mengapresiasi terkait pengendalian inflasi. Inflasi yang sudah kita lakukan sampai dengan saat ini, secara nasional kita masuk dalam 10 kota dengan inflasi terendah,” kata Wahyu Hidayat, kemarin.

Sejauh ini, Pemkot Malang bersama TPID terus menjaga laju inflasi dalam rentang sasaran. Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bulanan periode Januari-Juni 2024 terjaga, yakni Januari -0,23%, Februari 0,50%, Maret 0,66%, April 0,08%, Mei -0,08% dan Juni -0,036%.

Dalam High Level Meeting TPID, Wahyu menyampaikan Kota Malang mengalami deflasi bukan berarti menunjukkan penurunan daya beli masyarakat, melainkan hal itu mulai stabilnya harga bahan pangan karena pasokan yang mencukupi kebutuhan masyarakat.

Capaian kinerja itu diraih setelah Pemkot Malang dan TPID menerapkan langkah konkret pengendalian inflasi daerah melalui pemantauan harga, operasi pasar, pasar murah, menjaga pasokan barang dan menyalurkan bantuan.

Sedangkan rapat teknis secara rutin bersama TPID kemudian menjalin kerja sama dengan daerah penghasil bahan pangan. Selanjutnya, melaksanakan gerakan menanam dan memberikan bantuan transportasi dari APBD. Termasuk merealisasikan Belanja Tidak Terduga (BTT).

Keberadaan Warung Tekan Inflasi (WTI) pun memberikan andil besar sekaligus menjadi bagian penting percepatan stabilisasi harga dan pasokan pangan di pasar. WTI di Pasar Dinoyo, Pasar Blimbing dan Pasar Besar Malang berkontribusi sekaligus memberikan andil besar membuat inflasi selama ini terjaga. Tren positif berlanjut sejak Wahyu awal menjabat sampai sekarang.

“Capaian kinerja alhamdulillah, kita lebih bagus dan lebih realistis. Kita lihat inflasi, alhamdulillah baik,” terangnya.

Bahkan, pengelolaan pupuk di Kota Malang mencukupi kebutuhan petani. Pengajuan subsidi pupuk pada 2024 untuk 71 kelompok tani meliputi 2.562 petani. Alokasi pupuk untuk petani sebanyak  526 ton pupuk urea dan 701 ton NPK. Adapun realisasi 2024 Januari-Mei untuk urea sekitar 19,56% dan 11,41% NPK.

Reporter/Editor: Bagus Suryo