Fenomena Embun Upas Membuat Gunung Bromo Kian Eksotis

Fenomena embun es atau embun upas di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Foto: Dok. TNBTS
Fenomena embun es atau embun upas di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur. Foto: Dok. TNBTS

Tugusatu.com, MALANG– Fenomena embun es atau frost yang oleh masyarakat Tengger disebut sebagai embun upas membuat kawasan Gunung Bromo semakin eksotis. Kendati embun upas bisa mengakibatkan kematian pada vegetasi, akan tetapi fenomena alam ini tidak setiap bulan terjadi.

“Ini menjadi fenomena menarik menambah daya tarik karena hanya bisa ditemui pada Juli-Agustus,” tegas Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani, Rabu (17/7).

Ia menjelaskan embun Upas biasa muncul saat puncak musim dingin. Fenomena seperti ini bukan saja di kawasan Gunung Bromo atau sekitar Probolinggo dan Malang, tetapi juga terjadi di Ranupani, Senduro, Kabupaten Lumajang.

“Embun upas berdampak pada vegetasi bisa mati. Embun di daun bisa mengering karena suhu udara sangat dingin,” ujarnya.

Meski fenomena embun upas menambah daya tarik wisata, TNBTS menekankan wisatawan menyiapkan diri bila akan berkunjung ke Bromo. Adapun perlengkapan yang disarankan saat udara dingin ekstrem, yaitu memakai pakaian dan jaket tebal, sarung tangan, sarung serta kupluk atau kerpus.

Reporter/Redaktur: Bagus Suryo