Tugusatu.com, MALANG– Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Maghfiroh, Kota Malang, Jawa Timur, mengembangkan unit usaha kedai makanan. Lini usaha itu untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan para santri.
Pembina Yayasan Ponpes Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia KH. Mohammad Bisri menyatakan pesantren mengusung misi pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Misi selanjutnya menghasilkan SDM yang berakhlak baik dan menghasilkan anak-anak lulusan yang mandiri.
“Salah satunya dengan cara berbisnis atau menjadi entrepreneur,” tegas Kiai Bisri, Kamis (4/7).
Menurut Bisri, semula ada BM Resto bagian dari lini usaha sejak 2019. Tetapi warung tutup karena terdampak pandemi. Kini, warung dibuka lagi lantaran terinspirasi oleh warung Mbak Titin di Kediri.
“Saya terinspirasi dari situ, konsepnya sederhana, harga terjangkau, dan pasarnya jelas. Sebab tidak semua orang bisa makan keju mozarella, maka perlu ada masakan tradisional,” ujarnya.
Warung ini selain tempat makan bagi santri dan mahasiswa, juga orang tua bisa menikmati lezatnya masakan menu tradisional Jawa dengan harga terjangkau.
“Selain masakan Jawa, konsepnya prasmanan ambil sendiri. Kami juga menyediakan minuman khas seperti rempah-rempah booster, jahe, kencur, dan lain-lain. Pemilik warung ini juga pernah mengikuti kursus barista dan memiliki komposisi kopi rempah,” terangnya.
Bisri menjelaskan pesantren bukan saja membuka kedai makanan, melainkan juga mengembangkan budi daya ikan koi. Ikan koi yang dibudidayakan bukanlah kelas rendah, tetapi kelas yang baik.
Hal itu sesuai spirit pesantren dalam membekali santri keterampilan berwirausaha. Harapannya, santri memiliki ilmu keagamaan yang kuat dan piawai menjadi pengusaha.
“Menurut Ciputra, Indonesia akan makmur jika 10% penduduknya menjadi entrepreneur. Saat ini, hanya sekitar 3-4% penduduk Indonesia yang menjadi entrepreneur,” katanya.
Karena itu, Bisri menekankan betapa pentingnya kewirausahaan di pesantren.
“Saya tertarik dengan hal ini karena tidak semua santri akan menjadi kiai. Oleh karena itu, saya menciptakan konsep tentang entrepreneur di pondok pesantren,” tuturnya.
Selain usaha warung dan koi, pesantren Bahrul Maghfiroh juga memiliki unit bisnis agrofarm. Unit agrofarm ini bergerak dalam budi daya kambing, ikan air tawar, sayur hidroponik, anggrek, jamur, dan baru-baru ini budidaya ikan koi.
Lini usaha lainnya berupa ritel dan restoran. Ada BM Mart, Prestashop, dan AirQ-BM. Ponpes Bahrul Maghfiroh juga memiliki unit usaha di bidang industri olahan dan jasa.
Pondok pesantren yang terletak di Jalan Joyo Agung Nomor 2, Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, itu juga menyediakan program rehabilitasi narkoba. Saat ini, terdapat 15 anak yang sedang menjalani rehabilitasi dengan usia mulai dari 18 tahun.
Pengelola Pondok Rehabilitasi Bahrul Maghfiroh, Muhammad Ubay mengatakan pasien yang awalnya masuk selalu memberontak dan merusak fasilitas. Usai menjalani terapi, mereka dapat sembuh dalam beberapa minggu.
Setelah sembuh, mereka bisa mandiri melalui berwirausaha sebagai bekal hidup di masyarakat.
Reporter/Editor: Bagus Suryo