Mahasiswa HI UB Raih Best Delegate Council WHO di Perancis

Putri Alyaa Safira, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya. Ist.
Putri Alyaa Safira, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya. Ist.

Tugusatu.com, MALANG— Putri Alyaa Safira, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Brawijaya (UB) berhasil meraih Best Delegate Council WHO di Perancis.

Menurut dia, keberhasilannya meraih sukses Lyon Model United Nations, 22-25 Mei 2024 lalu di Lyon, Prancis, berawal dari kegemarannya terhadap isu-isu global.

“Saya mendapat alokasi council di World Health Organization (WHO) dan menjadi delegasi Prancis. Adapun untuk topik yang dibahas di WHO terdiri dari 2 topik; Accommodating Healthcare Systems in Times of Conflict dan juga Highlighting the Mental Distress Problems of Individuals Living With Disabilities in International Public Policies,” ujarnya, Selasa (4/6/2024).

Proses hingga menginjakan kaki di Lyon, Paris,  tidaklah singkat. Sejak SMA, dia sudah gemar mengikuti kejuaraan debat Model United Nations (MUN), dan kegemarannya ini berlanjut sampai ke masa mahasiswa baru yang membuatkan memutuskan bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Brawijaya Model United Nations Club (UBMC).

“Alhamdulillah, sekitar bulan Oktober tahun lalu, saya dinyatakan lulus seleksi dan mendapatkan alokasi house ke Lyon MUN untuk menjadi salah satu delegasi. Saya juga bersyukur bisa dapat bimbingan dari para coaches dan seniors di UBMC, para dosen prodi, dan dukungan dari orang tua dan teman-teman saya,” ujarnya.

Kegiatan tersebut bukan pengalaman pertama Alyaa mengikuti ajang internasional. Alyaa sudah pernah mencoba beberapa MUN lainnya sebelum ke Lyon, Paris. Global Millennial MUN, Marine MUN, Malang International MUN hingga ke Nanyang Technological MUN di Singapura.

Partisipasinya dalam beberapa MUN tersebut sangat membantunya dalam meningkatkan kemampuan diplomasi, negosiasi, speech serta berbagai soft skill lainnya.

Sisi lain, perbedaan aksen Bahasa Inggris dari para delegasi lain kala bertandang di Lyon menjadi tantangan baru yang paling dikenang oleh Alya, sekaligus menjadi momennya belajar dan memperlancar komunikasi dengan para delegasi lain yang berasal dari kultur kebudayaan yang beragam.

Alyaa juga memberikan beberapa tips untuk teman-teman mahasiswa lainnya agar surround yourself with positive people (Kelilingi diri anda dengan hal positif). Sebab, menurutnya faktor lingkungan berperan besar dalam perkuliahan.

“Berada di lingkungan yang suportif dan memiliki kemauan untuk berkembang bersama sangat berkontribusi untuk membuat kita selalu ingin maju dan terus belajar. Jangan lupa juga kalau everything takes time, walaupun terkadang rasanya cukup lelah, jangan pernah menyerah karena kita bisa memetik banyak pelajaran dari pengalaman sebelumnya yang bisa dijadikan evaluasi kedepannya,” ucapnya.

 

Reporter: Bagus Suryo