Permintaan Beras Stabil Jelang Pilkada 2024, Waspada Lonjakan Harga pada September

Pedagang beras di Pasar Bunulrejo, Supriyono, Rabu (28/8). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo
Pedagang beras di Pasar Bunulrejo, Supriyono, Rabu (28/8). Foto: Tugusatu/Bagus Suryo

Tugusatu.com- Pedagang beras di Pasar Bunulrejo, Kota Malang, Jawa Timur, menyatakan permintaan beras stabil menjelang Pilkada 2024. Namun, pedagang mewaspadai kemungkinan lonjakan harga pangan pokok itu pada September.

“Harga beras stabil sebulan ini. Tapi, awal bulan September rencana naik karena panen habis sementara permintaan tetap,” tegas pedagang beras di Pasar Bunulrejo, Supriyono, Rabu (28/8).

Saat ini penjualan beras berbagai merek rata-rata 50 sak per hari kemasan 5 kg. Permintaan beras itu relatif landai meski memasuki proses Pilkada 2024. Berbeda halnya saat Pileg Pilpres lalu permintaan meningkat.

Kecenderungan konsumen kini trennya membeli beras termurah dari sebelumnya belanja beras premium.

Keadaan ini, lanjutnya, mengindikasikan masyarakat sedang mengerem belanja atau mereka ingin berhemat usai tahun ajaran baru sekolah maupun kuliah sehingga bukan berarti penurunan daya beli. Pasalnya, tingkat penjualan beras tetap, hanya saja pelanggan mencari beras dengan harga murah.

“Beras paling murah ya SPHP Bulog Rp60.000 sampai Rp62.500 per 5 kg dari harga kulakan Rp56.500,” katanya.

Perkembangan harga beras terkini, lanjutnya, beras medium merek tugu dan raja kemasan 5 kg Rp70.000. Adapun beras mentari dan lahap Rp72.000 per kemasan 5 kg.

Sedangkan beras premium kemasan 5 kg merek sania Rp75.000, beras sumi Rp77.000, masing-masing Rp78.000 untuk beras lombok, opung dan fortune. Hanya beras bintang saja Rp80.000.

“Pasokan beras lancar dari pedagang besar. Saya ada stok di kios sekitar 5 ton,” tuturnya.

Reporter/Editor: Bagus Suryo