Tugusatu.com, MALANG—Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Budi Waluyo, bersama warga dan mahasiswa melakukan uji coba mengembangkan Jagung Raja R7 di lahan seluas satu hektar di Satuan Permukiman Transmigrasi Kapitan Meo, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Jagung R7 sendiri merupakan hasil pemulia Universitas Brawijaya bekerja sama dengan perusahaan swasta yang produktifitasnya rata-rata mencapai 12 ton/ hektar. Jagung Raja R7 ini bisa dijadikan sebagai tanaman pakan ternak dan bisa jadikan silase. Jika di jadikan silase produktivitasnya mecapai 35-40 ton per hektare.
Budi Waluyo, sebagai pemateri dan pendamping, menjelaskan tentang percepatan kemandirian masyarakat transmigran melalui optimalisasi pengelolaan pemasaran komoditas Jagung Raja R7 di Kapitan Meo yang berada pada Perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
“Hasil diskusi dengan kepala Dinas Pertanian Malaka menginginkan produktifitas Jagung Raja R7 bisa mencapai sebanyak 12-16 ton/hektar dan dari percobaan yang telah dilakukan di beberapa daerah dengan benih Jagung Raja R7 bisa menghasilkan 16 ton/hektare asalkan ada input berupa pupuk,” ucapnya.
Harapannya, kata dia, jika menghasilkan tinggi tentu bisa diolah menjadi industri masyarakat sedangkan silase nya bisa menjadi pakan ternak. Kedepannya kami dari universitas dan Dinas Pertanian berharap wilayah Kapitan Meo menjadi salah satu pusat unggulan apapun yang berdampak pada masyarakat.
Menurutnya, Malaka khususnya Trans Kapitan Meo dipilih menjadi lokasi karena sumber daya alamnya bagus, tanah subur namun mempunyai keterbatasan di bidang pengairan sehingga jika dikelola saat musim hujan tentu hasilnya bisa dinikmati.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Dana Padanan 2024 – Kedaireka tentang Percepatan Kemandirian Masyarakat Transmigran Melalui Optimalisasi Budidaya, Pengolahan, dan Pemasaran Komoditas Jagung Raja R7 di Kawasan Transmigrasi Perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Ketuanya, Panji Deoranto, yang beranggotakan Budi Waluyo, Sudarma Dita Wijayanti, Ida Nurwiana, Alfred O.M Dima, dan Johana Suek.
Editor/Reporter: N-1/Bagus
Sumber: UB
ISSN 3063-2145