Tugusatu.com, MALANG— Generasi muda perlu mengadopsi strategi keuangan yang lebih cerdas dan proaktif sebagai strategi menghadapi tekanan ekonomi yang berat ditandai dengan menurunnya jumlah kelas menengah.
Presiden Direktur PT Krom Bank Indonesia Tbk, Anton Hermawan, menjelaskan selain akibat dari efek domino dari pandemi dan tekanan ekonomi, penurunan kelas menengah di Indonesia juga disebabkan oleh perubahan prioritas pengeluaran kelas menengah.
“Laporan Ekonomi dan Keuangan Mingguan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu menunjukkan bahwa pengeluaran kelas menengah untuk kebutuhan produktif relatif menurun, sementara terjadi peningkatan untuk kebutuhan tersier seperti hiburan, barang mewah, hingga keperluan pesta. Akibatnya, ruang untuk menabung semakin terbatas,” katanya dalam keterangan resminya, Rabu (18/9/2024).
Dalam situasi ini, kata dia, generasi muda perlu mengadopsi strategi keuangan yang lebih cerdas dan proaktif. Peran bank digital pun dapat dioptimalkan sebagai solusi inovatif agar generasi muda lebih siap menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Dengan suku bunga kompetitif dan fitur canggih, bank digital dapat membantu mereka dalam mengelola dan menumbuhkan aset secara efektif.
“Dampak dari ketidakpastian ekonomi saat ini semakin nyata, terutama bagi generasi muda dan kelas menengah,” ucapnya.
Menurutnya, tidak sedikit dari mereka yang kini harus mengandalkan tabungan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan pada akhirnya menggerus aset mereka.
Oleh karena itu, generasi muda perlu mengubah strategi keuangan mereka, yang bukan hanya berfokus pada menabung, tetapi sekaligus menumbuhkan aset secara berkelanjutan.
“Kami melihat bahwa solusi inovatif dari bank digital, yang inklusif dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat dapat menjadi kunci untuk membantu generasi muda dan kelas menengah dalam menghadapi tekanan ekonomi serta memperkuat fondasi keuangan di masa mendatang,” ujarnya.
Jika mampu dimanfaatkan secara maksimal, kehadiran bank digital bahkan memungkinkan generasi muda untuk mendapatkan pemasukan tambahan karena bank digital menawarkan keuntungan yang lebih optimal dibandingkan bank konvensional.
Krom Bank misalnya, yang menawarkan produk dengan suku bunga di atas rata-rata industri, yaitu 6% untuk tabungan dan hingga 8,75% untuk deposito. Fleksibilitas tenor harian deposito yang ditawarkan Krom Bank mulai dari 14 hingga 180 hari, juga memungkinkan pencairan dana dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan nasabah.
“Ditambah lagi, Krom Bank juga menawarkan bebas biaya admin bulanan, sehingga nasabah dapat menumbuhkan aset tanpa beban tambahan. Hal ini akan membantu nasabah dalam mengelola dan menumbuhkan uang mereka di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi pada saat ini,” katanya.
Strategi dimaksud, yakni disiplin atur pengeluaran, budgeting jadi senjata utama hadapi tekanan ekonomi. Juga, menetapkan jumlah tabungan pada awal bulan di tengah pendapatan yang stagnan.
Siapkan dana darurat sejak dini. Pilih instrumen investasi yang konservatif di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dengan menerapkan strategi keuangan yang cermat dan memanfaatkan solusi inovatif dari bank digital, dia menilai, generasi muda diharapkan dapat mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi saat ini.
“Krom bank menyadari bahwa kondisi ekonomi saat ini menghadirkan tantangan tersendiri, terutama bagi generasi muda. Namun, kami percaya bahwa dengan strategi keuangan yang tepat dan fitur-fitur inovatif dari bank digital, generasi muda dapat bertahan dan bahkan mencapai financial freedom. Dengan semangat ‘Grow Your Money,’ kami berkomitmen untuk mendampingi mereka dalam perjalanan finansial ini, membantu mengelola dan menumbuhkan uang mereka di tengah ketidakpastian ekonomi yang terjadi saat ini,” ujarnya.
Editor/Reporter: N-1/Bagus
Sumber: Artemis
ISSN 3063-2145