Tugusatu.com- Abid Aqilla Kusuma Wardhana begitu gembira setelah meraih juara pertama lomba fesyen show dan fotogenik dalam perhelatan Anniversary 24 th Andre Modeling School di Malang City Poin, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (29/9).
Siang itu Abid tak sendiri, melainkan bersama anak-anak lainnya turut berkompetisi. Perhelatan kompetisi model dan foto model ini menjadi bagian penting pendidikan usia dini untuk mencetak generasi muda pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang.
Abid adalah siswa Taman Kanak-Kanak Bunda Binar, Kota Batu, Jawa Timur. Anak bungsu dari dua bersaudara itu merupakan siswa berprestasi.
“Cita-cita saya menjadi pilot,” kata Abid.
Abid begitu percaya diri mengikuti lomba dengan ditemani sang ibu, Murni, warga Jalan Agus Salim, Kota Batu.
“Lomba ini untuk mengembangkan bakat minat dan percaya diri anak. Selama ini, anak saya sudah mengikuti lomba dan kegiatan di Kota Batu, Malang dan Surabaya,” kata Murni.
Pada kesempatan itu, Ketua Panitia Anniversary 24 th Andre Modeling School, Gusgianto Aris Wijaya mengatakan lomba dan fesyen show ini diikuti para desainer ternama di Malang Raya.
Mereka ambil bagian sekaligus menghadirkan karya terbaik. Para model pun tampil memukau. Ada karya batik dari Soendari Batik Malang.
“Total peserta lomba ada 50 orang. Kegiatan ini diikuti 17 desainer dan sekitar 150 model,” tuturnya.
Gusgianto menegaskan para desainer dan model sengaja difasilitasi untuk menampilkan karya hit mereka. Perhelatan seperti ini, lanjutnya, selain tampil di mal juga hadir di Kayutangan Heritage.
Selama ini, karya para desainer di Malang Raya meliputi Kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang begitu populer. Bahkan, Malang menjadi barometer kemajuan fesyen nasional.
“Animo fesyen di Kota Malang sangat tinggi dan memiliki peran penting dalam kemajuan ekraf. Fesyen gak ada matinya, terus berkembang dan maju,” ujarnya.
Gusgianto mengungkapkan Anniversary 24 th Andre Modeling School memiliki multiplier effect menumbuhkan perekonomian. Penerima manfaat mulai para desainer sampai tukang jahit, juga masyarakat secara luas.
Kemajuan ekraf
Dengan demikian, fesyen menjadi salah satu andalan yang memiliki peran penting dalam kemajuan 17 subsektor ekraf di Kota Malang.
Di Kota Malang telah berkembang 171 startup digital dan 27.000 UMKM sejalan dengan kemajuan pariwisata. Para kreator muda bermunculan dari sekolahan dan 62 perguruan tinggi.
Kini, Kota Malang menyambut Jaringan Kota Kreatif UNESCO (UNESCO Creative City Network/UCCN) yang prosesnya memasuki seleksi nasional tahap dua pengusulan nominasi anggota UCCN. Tahap berikutnya, Kota Malang bersama Kota Makassar, Kota Tangerang dan Kabupaten Ponorogo.
Dalam konteks ini, Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan optimistis Kota Malang lolos UCCN. Pasalnya, Kota Malang telah menginisiasi sebagai kota kreatif pertama di Indonesia. Fondasi ekraf di Kota Malang dituangkan dalam RPJMD dan membangun gedung Malang Creative Center (MCC).
Alhasil, MCC sebagai inkubator 17 subsektor ekraf yang berkontribusi mendongkrak PDRB sebesar Rp9,7 triliun dari total Rp93,05 triliun pada 2023.
Ekraf pun menjadi andalan apalagi Pemkot Malang kini menerapkan kebijakan berpihak pada usaha mikro agar naik kelas menjadi usaha kecil. Saat ini, kinerja perekonomian Kota Malang mengesankan, pada 2023 tumbuh sebesar 6,02%, adapun pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 6,32%.
Reporter/Editor: Bagus Suryo
ISSN 3063-2145