Tugusatu.com, MALANG– Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Jawa Timur, menyatakan Kota Malang dan Kota Probolinggo pada Mei 2024 mengalami deflasi masing-masing 0,08% dan 0,22% (mtm/month to month). Penurunan harga beras menjadi salah satu komoditas pendorong deflasi.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), penurunan harga kelompok makanan, minuman dan tembakau memberikan adil deflasi di Kota Malang 0,19% (mtm) dan 0,32% (mtm) di Kota Probolinggo periode Mei 2024. Deflasi yang lebih dalam di Kota Probolinggo tertahan oleh inflasi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,09% (mtm).
Pendorong deflasi di Kota Malang karena harga sejumlah komoditas menurun di antaranya beras -0,22%, tomat -0,05%, daging ayam ras -0,05%, cabai rawit -0,02% dan udang basah -0,02% (mtm).
Di Kota Probolinggo, penurunan harga komoditas beras, tomat, daging ayam ras, ikan tongkol dan ikan kerisi masing-masing dengan andil -0,18%, -0,08%, -0,03%, -0,02%, dan -0,01% (mtm).
Panen padi di sejumlah sentra membuat harga beras menurun. Penurunan harga juga terjadi pada beberapa komoditas sayur mayur. Adapun penurunan harga daging ayam ras karena imbas relaksasi harga acuan penjualan dan harga eceran tertinggi yang ditetapkan Bapanas.
Secara tahunan, inflasi di Kota Malang tercatat sebesar 2,45% (yoy/year on year) dan 0,93% (ytd/year to date). Sedangkan Kota Probolinggo tercatat mengalami inflasi sebesar 2,88% (yoy) dan 1,40% (ytd). Inflasi tahunan periode Mei 2024 di Kota Malang dan Kota Probolinggo itu masih tetap terkendali pada kisaran rentang sasaran inflasi.
Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang
ISSN 3063-2145