Tugusatu.com, MALANG– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang berupaya menekan angka stunting atau tengkes dengan menyalurkan bahan pangan kepada posyandu.
“Penanganan stunting di masing-masing puskesmas perlu intervensi spesifik berupa pemberian makanan tambahan di posyandu,” tegas Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif, Sabtu (8/6).
Husnul menjelaskan anggaran suplai bahan pangan dari APBD 2024 untuk program setahun. Bahan pangan yang dikirim tiap bulan ke posyandu bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Tugu Aneka Usaha Kota Malang.
Teknisnya, tenaga nutrisionis puskesmas merinci kebutuhan pangan dan gizi untuk balita. Lalu, bahan pangan dikirim ke puskesmas untuk selanjutnya distribusi ke posyandu sesuai kebutuhan.
“Posyandu menerima bahan makanan sekaligus memasak untuk balita,” ucapnya.
Saat ini, Pemkot Malang menargetkan angka prevalensi tengkes 14% sama seperti target nasional. Adapun angka tengkes sesuai data survei kesehatan Indonesia 2023 sebesar 17,3% dari 700 balita yang diukur tinggi dan berat badannya. Sedangkan sesuai data elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM), angka tengkes di Kota Malang 8,4% dari 36.000 balita yang ditimbang.
Data bulan timbang di posyandu periode Januari-Februari 2024, angka prevalensi balita tengkes turun menjadi 8,38% atau 2.997 anak dari sebelumnya 8,57% atau 2.998 anak.
Reporter/Editor: Bagus Suryo
ISSN 3063-2145