Tugusatu.com, MALANG—Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalin kerja sama dengan International Center for Law and Religion Studies (ICLRS) mengembangkan moderasi beragama.
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Pengabdian, dan Kerja Sama UMM, Muhamad Salis Yuniardi, menilai kolaborasi yang dibangun sudah tepat. Apalagi Muhammadiyah memang merupakan salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia. Didukung dengan kiprah Muhammadiyah di sektor penting seperti kesehatan, sosial, dan pendidikan. Salah satunya yang terlaksana di UMM.
“Semoga kerja sama ini bisa menjadi awal program-program baik di masa depan. Apalagi beberapa dosen UMM dan anggota ICLRS juga sudah pernah berkolaborasi beberapa tahun lalu,” katanya dalam pernyataan resminya, Selasa (17/9/2024).
Meski UMM kampus Islam, kata dia, namun tidak memaksa sivitas akademika perempuan untuk mengenakan hijab. Ini merupakan bentuk Islam moderat yang dilaksanakan Kampus Putih yang memiliki prinsip bahwa mengenakan hijab harus berawal dari kesadaran diri agar ikhlas.
Menurutnya, kesetaraan gender di UMM juga cukup baik. Bahkan jumlah perempuan yang berkarya di UMM melebihi laki-laki, termasuk di tingkat-tingkat yang tinggi.
“UMM juga tidak hanya fokus di pendidikan, tapi juga memiliki unit bisnis yang bisa memberikan citra bahwa Islam juga maju. Kami memiliki tiga hotel, dua rumah sakit, bank, taman rekreasi, pom bensin, dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini, kami juga mengundang para dekan yang diharapkan bisa menjalin kerjasama lebih lanjut,” kata Salis.
Direktur ICLRS, Prof. Brett Scharffs, berbahagia bisa menandatangani MoU kerja sama dengan UMM. Selama ini, ia memang sudah banyak bersentuhan dengan sivitas akademika Kampus Putih.
Harapannya, kata dia, kedua belah pihak bisa saling mendukung dalam mempromosikan martabat manusia dan moderasi beragama. Ia yakin, UMM merupakan partner yang tepat dalam menjalankan program-program ke depan.
“Saya sangat mengagumi cara-cara moderat di Indonesia, termasuk praktek Islam di Muhammadiyah. Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan Sekretaris Muhammadiyah Prof. Abdul Mu’ti. Ternyata ada banyak sekali anak-anak hingga anak muda yang menimba ilmu di lembaga-lembaga pendidikan milik Muhammadiyah. Semoga kerjasama UMM dan ICLRS bisa memberikan manfaat baik untuk moderasi beragama,” katanya.
Selain prosesi penandatanganan antara kedua belah pihak, pada kesempatan itu juga dilaksanakan diskusi terkait Islam moderat bersama Ali Fauzi, mantan teroris bom Bali yang sudah bertaubat dan sukses menyelesaikan studi doktoralnya di UMM, di Malang, Sabtu (14/9/2024).
Editor/Reporter: N-1/Bagus
Sumber: UMM
ISSN 3063-2145