Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyatakan akan memberikan subsidi untuk penyaluran beras SPHP bulog ke kios dan pasar dalam upaya pengendalian inflasi.
“Kita beri subsidi ongkos penyaluran ke toko-toko agar harga tidak beda jauh sehingga harga beras lebih murah,” ujar Wahyu usai high level meeting tim pengendalian inflasi daerah Kota Malang, Selasa (30/1).
Sebelumnya, Pemkot Malang menggelontorkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Rp2 miliar untuk pengendalian inflasi. Sampai kini, upaya itu berlanjut melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan. Termasuk intervensi dari Bagian Perekonomian, Infrastruktur dan Sumber Daya Alam (Pisda) Kota Malang.
“Pasar murah juga tetap jalan,” imbuhnya.
Saat ini, lanjutnya, yang diantisipasi kenaikan harga beras, daging sapi dan jagung. Guna stabilisasi harga beras, solusinya menggelontor beras SPHP ke pasar dan aktivasi warung tekan inflasi mbois ilakes.
Soal jagung dan daging sapi nanti diintervensi oleh Perusahaan Umum Daerah Tunas Kota Malang berkoordinasi dengan Kabupaten Malang yang surplus daging dan jagung.
Di Pasar Bunul Kota Malang, beras merek tugu Rp72.000 per kemasan 5 kg. Beras merek lahap dan mentari Rp75.000 per kg. Beras premium merek sedap wangi dijual Rp77.000 per 5 kg. Beras paling murah itu beras bulog Rp54.500 kemasan 5 kg.
Di Pasar Oro-Oro Dowo, pedagang kulakan beras medium semula Rp14.500 per kg menjadi Rp15.000 per kg.
Sementara itu, pengusaha penggilingan beras mulai menerima order beras dalam jumlah besar untuk keperluan persiapan Imlek, Ramadan dan Lebaran nanti.
Permintaan beras mulai banyak untuk persiapan hari raya,” tegas Irfan, pemilik penggilingan gabah di Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Jawa Timur, Minggu (4/2).
Irfan menjelaskan permintaan beras meningkat dari warga di kampung-kampung untuk stok arisan bahan pokok. Karena itu, ia akan menggiling stok gabah sesuai kebutuhan.
Saat ini, harga beras di penggilingan Rp13.500 per kg dari sebelumnya Rp13.000 per kg. Adapun harga gabah Rp700.000 per kuintal. Kenaikan harga gabah itu membuat harga beras di pengecer atau pasar turut melonjak.
ISSN 3063-2145