Tugusatu.com, MALANG– Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, menindaklanjuti Pembatalan UKT 2024 dengan mengeluarkan kebijakan. Sebelumnya, rencana penetapan UKT sempat menimbulkan polemik.
Terkait hal itu, Wakil Rektor II UB Muhammad Ali Safaat menyampaikan kebijakan tindak lanjut pembatalan UKT, Selasa (28/5).
Sehubungan dengan pembatalan Uang Kuliah Tunggal (UKT) berdasarkan Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 0511/E/PR.07.04/2024 bertanggal 27 Mei 2024, Universitas Brawijaya menyampaikan tindak lanjut kebijakan bagi mahasiswa baru tahun 2024 yang telah diterima melalui jalur SNBP sebagai berikut:
a. Kelompok UKT ditentukan berdasarkan pengelompokan UKT tahun 2024 dengan batas maksimal nominal sama dengan batas maksimal nominal kelompok tertinggi pada UKT tahun 2023.
b. Mahasiswa baru jalur SNBP tahun 2024 yang telah membayar UKT di atas nominal maksimal kelompok tertinggi pada UKT tahun 2023, selisih akan disaldokan untuk pembayaran UKT pada semester berikutnya.
c. Mahasiswa baru jalur SNBP tahun 2024 yang telah membayar UKT pada kelompok tertentu yang nominalnya lebih rendah dari nominal pada kelompok yang sama menurut UKT 2023, tetap diberlakukan nominal UKT 2024 tersebut sehingga tidak ada kekurangan pembayaran UKT.
d. Mahasiswa baru jalur SNBP tahun 2024 yang belum melunasi UKT, melakukan pembayaran sesuai kelompok UKT yang telah ditetapkan, kecuali untuk kelompok UKT yang melebihi maksimal UKT 2023 tagihan akan diubah menjadi sama dengan nominal maksimal menurut UKT tahun 2023.
e. Bagi mahasiswa baru jalur SNBP tahun 2024 akan dilakukan penentuan kembali kelompok UKT dengan menggunakan kelompok UKT 2023 yang berlaku mulai semester selanjutnya (semester 2).
Sumber: Humas Universitas Brawijaya
ISSN 3063-2145